Tuesday, July 23, 2013

Amandel membandel, Gak Lagi Dach..


Amandel (tonsilitis) disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Penyakit yang sering menyerang anak-anak ini ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan rasa nyeri saat menelan. Selain itu, jika anak membuka mulut akan terlihat tonsil yang membesar dan memerah. Untuk anak dengan radang amandel sebaiknya menghindari minuman air dingin dan bersoda usahakan minum air hangat sesering mungkin.
Operasi amandel adalah salah satu tindakan yang paling sering dilaksanakan. Berbeda dari pemikiran para dokter yang terdahulu, sekarang cukup banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa akan timbul lebih banyak masalah saluran pernapasan setelah operasi amandel daripada sebelumnya. Sekarang banyak dokter yang sepakat bahwa pembengkakan yang biasa pada amandel bukan pertanda amandel tersebut harus dibuang.

Meradang dan membengkaknya amandel hanya berarti bahwa organ tubuh ini telah diserang oleh begitu banyak kuman penyakit sehingga sel serdadunya tidak lagi mampu memusnahkan sel-sel musuh tersebut. Dokter tahu mana yang terbaik dalam mengobati penyakit amandel. Akan tetapo tidak salah jika sang pasien menganjurkan agar amandelnya tidak dioperasi seandainya memang masih bisa diselamatkan.
Dengan segala kerumitan mekanisme kerja dan pengontrolannya, kelihatannya begitu banyak masalah yang dapat timbul pada tenggorokan. Walaupun demikian, pada umumnya tenggorokan berfungfsi dengan baik sehingga ada saja orang yang jarang menyadari bahwa dia punya tenggorokan.
Sebagian orang tergoda untuk membenci amandelnya karena sering membengkak. Lebih baik merawat dan mengobati amandel yang membengkak daripada membuangnya selagi fungsi amandel itu masih baik. Sebab, sebenarnya amandel adalah bagaikan saringan kuman penyakit yang beredar didalam darah. Kuman yang terjerat disana lalu dimakan oleh sel serdadu pemakan kuman. Disamping itu, lendit yang menyelimuti permukaan amandel dan celah-celahnya akan menjerat kuman yang melintasi permukaan lalu mengirimkan sel serdadu untuk memakan kuman tersebut.

Pengobatan Amandel


Pencegahan umumnya ditujukan untuk mengurangi tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Namun ada pula beberapa cara untuk mewaspadai terjadinya tonsil tersebut. Diantara cara pencegahan yang utama adalah selalu mencuci tangan sesering mungkin guna mencegah penyebab mikroorganisme itu dapat menimbulkan tonsilitis.
Pencucian tangan ini dilakukan bila yang bersangkutan akan memegang makanan untuk masuk kedalam mulutnya.
Disamping itu perlu selalu mencuci tangan untuk menghindari infeksi tenggorokan. Pencegahan ini dilakukan kurang 14 jam setelah penderita infeksi tenggorokan mendapatkan obat antibiotik, terutama bila penyebab itu oleh kuman. Disamping itu upayakan juga untuk tidak meminum air, baik air putih, air teh, atau air kopi yang tenah panas, sebab bisa mengakibatkan terganggunya tenggorokan.
Bila meminum air itu, sebaiknya ditunggu sampai agak dingin dulu.Disamping itu usahakan pula untuk menjauhi minuman yang mengandung alkohol atau meminum air yang bersoda atau mengandung gas, atau yang terlalu dingin, yang dapat pula merusak selaput tenggorokan.

Bila penyakit yang diderita si penderita sudah tidak mungkin lagi disembuhkan dengan obat biasa, maka yang bersangkutan perlu mengalami tindakan pengobatan tindakan operasi yang kadang-kadang perlu dilakukan. Namun tindakan operasi seperti ini tidak selalu harus dilakukan. Tindakan operasi tersebut dilakukan, bila kondisi sudah memang sudah mendesak.
Kondisi itu baru diambil bila amandel itu sudah membesar dan menyebabkan gangguan terhadap pernapasan. Disamping itu juga akibat tonsil yang membesar itu sudah menyebabkan terjadinya kesukaran untuk menelan yang berat, atau gangguan kurang mau tidur, serta komplikasi-komplikasi jantung dan paru-paru.
Pembesaran tonsil tadi juga telah mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada wajah atau mulut si penderita sehingga memerlukan tindakan dokter gigi atau dokter spesialis bedah mulut. Kadang-kadang penyakit tonsilitis itu telah juga mengakibatkan kejang-kejang dan demam, sehingga perlu tindakan untuk segera di operasi.
Yang perlu mendapat perhatian bahwa tonsil itu adalah salah satu kelenjar yang berperan sebagai organ kekebalan tubuh di tenggorokan, dan kelenjar lain di lokasi itu juga masih banyak, seperti kelenjar-kelenjar getah bening yang bertebaran di sekitar tengorokan dan di bagian badan lainnya.
Dengan demikian tindakan operasi tonsilitis tidaklah demikian berpengaruh bagi mengurangi kekebalan tubuh si penderita, bila penyakit itu di operasi. Karena masih ada organ lain yang dapat menggantikan fungsinya untuk mempertahankan kekebalan tubuh seseorang. Tindakan pengobatan berupa operasi tonsil ini tentu saja merupakan jalan terakhir, bila tindakan pengobatan lain tidak begitu mempan untuk mengurangi penderitaan si penderita. Cara pengobatan itu tidaklah serta merta dapat dilakukan, tapi sebelumnya sudah melalui berbagai macam pertimbangan.

Penyakit Amandel


Amandel adalah sejenis penyakit tenggorokan atau tonsil dan secara medis sering disebut sebagai penyakit tenggorokan atau penyakit tonsilitis (radang tenggorokan) atau infeksi amandel. Penyakit ini sering kali diderita oleh anak-anak mulai usia 5-15 tahun
Menurut lamanya masa inkubasi penyakit ini, maka penyakit tonsilitis ini dapat dibedakan atas tonsilitis akut (yang infeksinya berlangsung kurang dari 4 minggu) dan tonsilitis kronis (menahun) yang masa inkubasinya berlangsung sekitar 1 tahun atau kambuh 3 sampai 5 kali dalam satu tahun itu. Penyakit tonsilitis ini disebut kronis karena ia sering kali mucul secara berulang sampai 4 atau 5 kali dalam setahun. Dan masa inkubasi ini berturut-turut selama 3 tahun.

Sebagai penyebab penyakit ini diperkirakan oleh bakteri atau virus (mikro organisme). Bakteri atau virus itu menyerang tenggorokan sehingga menyebabkan terjadinya semacam radang (infeksi) pada tenggorokan penderita. Akibat serangan bakteri atau mikro organisme ini, maka tenggorokan penderita terkena infeksi dan sering kali berwarna merah dan terasa gatal-gatal. Bila serangan tengah memuncak, maka penggunaan tenggorokan sebagai jalan napas akan terganggu, dan juga terasa kurang nyaman dalam menelan suatu makanan.
Ketika penderita memakan es yang menyentuh rasa dingin, maka tenggorokan penderita merasa dirinya dipicu oleh serangan penyakit itu.
Melihat sebab-sebab yang dapat menyebabkan penyakit ini, sebaiknya penderita atau calon penderita menjauhi meminum es atau air dingin yang bisa memicu munculnya penyakit tonsil ini .

Cara Mengatasi Amandel



Amandel atau tonsil merupakan nama dari salah satu jenis penyakit yang cukup mengganggu kesehatan dan kelangsungan hidup dari organ mulut. Amandel yang berbentuk seperti benjolan yang ukurannya kurang lebih seperti bakso ini cukup mengganggu jalannya pernapasan serta membuat penderita menjadi kesulitan untuk menelan makanan.
Amandel jika dibiarkan secara terus-menerus akan berakibat fatal menjadi amandel kronis atau akut. Amandel jika terus mengalami peradangan dan pembengkakan akan saling bertemu dan mengganggu keluar masuknya udara serta oksigen yang di lalui oleh rongga mulut dan hidung.
Tonsilitis yang kronis dapat mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa pada tenggorokan bahkan adapula yang sampai mengeluarkan nanah pada lekukan amandel. Ciri dari amandel yang semakin kronis, seperti amandel terlihat semakin membesar, berwarna semakin merah, jika disentuh bertekstur lunak dan terdapat bintik-bintik berwarna putih kekuning-kuningan.
Amandel sebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus melakukan tindakan operasi pengangkatan dan pembedahan amandel. Namun kebanyakan diantara mereka yang mengalami pembengkakan amandel yang semakin kronis dilakukanlah operasi pembedahan amandel yang tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar sebelum dan setelah menjalani operasi pembedahan, biaya operasi amandel yang diperlukan berkisar kurang lebih mencapai Rp. 10juta.
Namun peradangan amandel yang terjadi pada anak yang disebabkan oleh bakteri dapat diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari. Pengobatan amandel yang terjadi pada anak bila amandel yang dirasakan sudah cukup kronis sehingga kesulitan dalam menelan, dapat diberikan suntikan.
Pengangkatan tonsil atau amandel (tonsilektomi) atau operasi pembedahan amandel dilakukan jika :
- tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun
- tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.
Berikut ini ada beberapa perawatan dan pengobatan sebagai salah satu upaya mencegah amndel atau tonsil membesar dan timbulnya kembali amandel pasca operasi yang mungkin pernah dilakukan sebelumnya, diantaranya :
1. Banyak mengkonsumsi air putih atau mineral. Tubuh membutuhkan cairan dan minral dari air putih minimal 8-10 gelas air perhari atau lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.
2. Jangan minum air dingin, es krim, jenis makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia seperti pemanis buatan, pewarna buatan dsb.
3. Jangan mengkonsumsi secara berlebihan pada jenis makanan yang diolah dengan menggunakan banyak minyak, seperti gorengan.
4. Mengkonsumsi buah dan sayur. Utamakan konsumsi buah dalam bentuk sari buah atau buah yang sudah di blender agar memudahkan masuk ke dalam tenggorokan serta mempermudah komponen organ pencernaan untuk mengurai makanan.
5. Istirahat yang cukup.
6. Berkumur dengan menggunakan air putih hangat yang dicampur dengan sedikit garam minimal 3-4 kali dalam sehari
7. Mengkompres leher dengan handuk atau kain yang sudah direndam dengan air hangat setiap hari.
8. Diberikan terapi obat antibiotik dengan menggunakan resep dokter apabila terjadi infeksi bakteri dan sebagai pencegahan dari infeksi amandel.